Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik (T. Ramli,2013). Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada peserta didik mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang (John W. Santrock,2012).
Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku neggatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, pencurian, kekerasan, penyalahgunaan obat-obat terlarang dan lain sebagainya. Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, toleransi,gotong royong dan bermoral. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri siswa harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari agama, budaya dan pancasila. Dari penjabaran tersebut penulis menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi setiap manusia. Ada beberapa alasan mengapa character education atau pendidikan karakter harus diberikan kepada setiap warga negara sejak dini, yaitu : 1. Merupakan cara paling baik untuk memastikan para siswa mempunyai kepribadian dan karakter yang baik dalam kehidupannya. 2. Dapat membantu meningkatkan prestasi akademik siswa. 3. Sebagian siswa belum bisa membentuk karakter yang kuat di tempat yang lain. 4. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di masyarakat yang majemuk. 5. Sebagai upaya untuk mengatasi akar masalah moral dan sosial.
Pada satuan pendidikan SMKN 1 Juwangi terdapat kurikulum yang menjadi pedoman untuk melaksanakan pendidikan karakter pada siswa. Dalam kurikulum merdeka yang sudah berlaku saat ini terdapat pendidikan karakter dengan istilah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila melalui serangkaian aktifitas projek pembelajaran baik di dalam maupun diluar kelas. Pendidikan karakter yang terdapat dalam P5 adalah : 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) Berkebhinekaan global. 3) Bergotong royong. 4) Mandiri. 5) Bernalar kritis. 6) Kreatif. Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Merupakan kegiatan kurikuler berbasis projek yang di rancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Pelaksanaan P5 dilaksanakan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan.
Kegiatan jumat besih adalah suatu projek yang dilaksanakan setiap hari jumat dengan jenis kegiatan membersihkan ruangan kelas, halaman sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Penanaman bunga dan pemeliharaan tanaman yang sudah ada. Kegiatan ini melibatkan komunitas yang ada di sekolah sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, rapi serta nyaman untuk proses kegiatan pembelajaran. Projek kegiatan jumat bersih yang rutin dilaksanakan di sekolah secara langsung dapat membentuk karakter siswa antara lain : 1) Kegiatan membersihkan lingkungan sekolah secara bersama-sama siswa di latih dalam hal kerja sama maka karakter yang terbentuk adalah gotong royong. 2) Kedisiplinan terbentuk karena kegiatan jumat bersih dilaksanakan setiap seminggu sekali. 3) Karakter mandiri akan terbentuk karena siswa biasa membersihkan kelas dan lingkungan di sekitarnya. 4) Lingkungan yang bersih dan terawat karakter yang muncul adalah sikap peduli siswa terhadap lingkungannya. 5) Kebersihan adalah bagian dari iman akan membentuk karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa satuan pendidikan yang melaksanakan kegiatan jumat bersih berarti dapat menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter yang baik bagi siswa.
Artikel Populer ini telah dimuat pada Surat Kabar Jateng Pos, 28 Februari 2023.
Beri Komentar