Kurikulum Prototipe yang disebut dengan Kurikulum Merdeka telah di kembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek ). Kurikulum ini menjadi upaya untuk memulihkan proses pembelajaran yang selama ini mengalami krisis. Kemendikbud bertekad untuk mewujudkan perubahan yang sistemik. Dalam proses ini, guru membutuhkan medium yang mudah di akses sebagai alat untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada.
Salah satu pembahasan dalam kurikulum merdeka adalah P5, yaitu projek penguatan profil pelajar pancasila. P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin di hasilkan oleh sistem pendidikan nasional. Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai nilai pancasila.
P5 dikemas dalam dua projek utama yang dilaksanakan baik secara terpadu maupun terpisah, pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan reguler. Pembelajaran berbasis P5 diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan. Capaian operasional pembelajaran dapat mengakomodir keragaman minat dan bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. P5 terdiri dari enam dimensi yaitu : 1). beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, 2). berkebhinekaan global, 3). gotong royong, 4).mandiri, 5).bernalar kritis, 6). kreatif. Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap, mulai dari mengidenntifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang di ambil dari permasalahan kontekstual implementasi profil pelajar pancasila. Kemuudian merancang projek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang telah disepakati. Setelah itu dilanjutkan ke tahap pelaksanaan. Di bagian ahir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.
Permendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, Pembelajaran P5 pada tahun ajaran ini mengusung implementasi nilai-nilai pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian menentukan projek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan serta potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Projek ini dikembangkan perjenjang kelas atau fase dengan bimbingan wali kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu even di tiap-tiap ahir semester.
SMKN 1 Juwangi Kabupaten Boyolali telah melaksanakan kegiatan P5 dengan tema kewirausahaan yang dilaksanakan pada semester gasal, aspek yang dinilai dalam pembelajaran P5 tema kewirausahaan adalah mandiri, gotong royong, dan kreatifitas. Ada empat tahapan yang dilaksanakan dalam kegiatan projek ini yaitu, pertama tahap pengenalan kepada peserta didik tentang berbagai makanan hasil olahan singkong. Kedua, tahap kontekstual yaitu mengkontekstualisasi masalah diluar lingkungan. Ketiga, tahap aksi. Berkolaborasi untuk menciptakan aksi nyata terkait projek yang telah disepakati. Keempat, tahap refleksi dan tindak lanjut, yaitu melakukan refleksi dan memikirkan tindak lanjut atas projek yang sudah di laksanakan. Demikian sedikit ulasan tentang pelaksanaan pembelajaran P5 di SMK Negeri 1 Juwangi Kabupaten Boyolali semoga bermanfaat.
Beri Komentar